Pencarian
PENGUMUMAN

Beasiswa Mahasiswa Asing tahun 2016

Pesan Menag Pada Jurnalis Haji, Potret Fakta dan Edukasi Masyarakat

Pesan Menag Pada Jurnalis Haji, Potret Fakta dan Edukasi Masyarakat

Jakarta (Pinmas) —- Musim haji sudah menjelang. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1436H/2015H dijadwalkan akan diberangkatkan pada 17 Agustus 2015H, termasuk di dalamnya para jurnalis yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH).

“Silahkan potret fakta. Jelaskan, beritakan, dan  edukasi atau didik masyarakat,” pesan Menag Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan sambutan pada Pembekalan Petugas MCH yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi dan Humas, Jakarta, Rabu (05/08). Hadir dalam kesempatan ini, Kepala Pusat Informasi dan Humas Rudi Subiyantoro, serta 20 jurnalis dari media televisi, online, radio, dan cetak. 

Menurut Menag, fungsi media sangat fital. Tidak hanya bagi Kemenag dalam konteks penyelenggaraan haji, fungsi media juga dibutuhkan oleh masyarakat kita secara keseluruhan. “Tidak hanya calon jamaah haji, tapi juga keluarga dan masyarakat secara keseluruhan,” tegas Menag. 

Ditegaskan Menag bahwa independensi para jurnalis sebagai insan pers harus tetap terjaga. Dalam menjalankan tugasnya, mereka juga tidak boleh diintervensi karena memang harus objektif dalam menyampaikan fakta. “Dari fakta itu, beritakan. Karena masyatakat punya hak untuk mendapatkan informasi terkait kejadian selama di Tanah Suci. Insan pers harus betul-betul objektif,” jelasnya.

Meski demikian, Menag mengingatkan bahwa setiap fakta bisa dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda, dan karenanya dituntut kearifan.  Sebagai bagian dari PPIH,  tim MCH juga perlu memahami misi  petugas haji. “Misi kita adalah  bagaimana bisa menjelaskan kepada publik haji yang terjadi pada tahun ini seperti apa, positif maupun negatif,” terangnya. 

“Misi yang tidak kalah penting,  senegatif apapun berita yang akan kita angkat itu berorientasi pada upaya perbaikan. Silahkan kritik sekeras apapun karena kritik kita  butuhkan selama itu  berorientasi pada perbaikan. Kita butuh masukan kritis di lapangan yang tidak hanya sekedar menyalahkan, tapi publik dan pihak tertentu yang bertanggung jawab juga diajak untuk melakukan perbaikan. Coverboth side menjadi sangat penting,” tambahnya.

Menag mengatakan bahwa proses edukasi kepada masyarakat melalui pemberitaan menjadi sesuai yang tidak kalah pentingnya. “Sambil memberitakan juga menyampaikan hal-hal yang sifatnya edukatif. Jadi tidak hanya fakta atau berita yang diberitakan tapi juga ada aspek visi untuk mencerahkan masyarakat melalui berita haji,” pesannya. (mkd/mkd)